Beranda SASTRA Puisi Anak Kemarin Sore

Anak Kemarin Sore

131
Anak Kemarin Sore

Seorang pemuda datang dengan langkah tergesa
Nafasnya tersendat hingga sukar bernapas
Keringat di dahi menetes dengan jeda senada
Kedua tangannya menggenggam erat tas hitam
Demikian, hatinya turut menggenggam harapan

Sebuah gedung pencakar langit terpampang di depan
Wajahnya mendongak dengan penuh senyuman
Dialah pemulai dengan penuh keyakinan
Segera menyapa rekan-rekan dengan hangat
Mengenyahkan segala tegang yang menghantam

Matahari dan bulan silih berganti
Satu purnama berlalu tanpa disadari
Jiwanya yang masih segar dan jernih
tak pernah mengeluh barang sedetik
berjalan lurus dan enggan berkoalisi
Sayang, asa tulus yang senantiasa berkobar
Tetangga sebelah terancam terbakar

Kumpulan tikus kantor mulai gerah dan resah
Sebagian lagi, merasa geli dan tersenyum hambar
Siasat dan muslihat pun diluncurkan
Si pemuda yang tengah menyala jiwanya
Terguncang realitas hingga asanya diretas
Tidak menduga, dia pun tersungkur tanpa aba-aba
Tanpa keadilan, raganya didepak begitu saja

Berjalanlah ia pulang ke rumah
Tulangnya terasa lunglai hingga ia terjerambap
Lagi, isak pilu melengkapi kemalangan nasibnya

Ia pun bangkit dan berlari tak tentu arah
Terngiang-ngiang setumpuk buku sekolah
Terbayang-bayang nasihat syahdu para guru
Tak lupa pula, kata-kata manis bak permen karet
terlantunkan merdu dari moncong si pengubar janji
Dia pun menengadah pasrah penuh pilu
Bertanya-tanya tentang kesalahannya di masa lalu

 

131 KOMENTAR

  1. Greetings from Florida! I’m bored at work so I decided to browse your website on my iphone during lunch break. I enjoy the information you present here and can’t wait to take a look when I get home. I’m amazed at how fast your blog loaded on my cell phone .. I’m not even using WIFI, just 3G .. Anyways, fantastic blog!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here